Why? What is the matter with you, sis?
Sahabat, kenapa kamu tidak mau jujur kepadaku? Mengenai masalahmu / apa pun juga yang menyangkut diriku. Mengapa? Mengapa? Padahal selama ini, aku udah jujur kepadamu bahwa dulu aku pernah suka sama orang yang kamu suka. Apa aku masih ada salah? Bilang saja. Dari mulai yang aku ikut campur, sampai yang di blog mu itu. Aku benar-benar tidak tahu. Ya, yang mengenai ikut campur itu aku juga pertama kali ngga di kasih tahu langsung sama kamu, melainkan ****. Dari **** ngomong di Lia, aku perhatiin kata demi kata. Dan aku merasa yang kamu maksud adalah aku. Tadinya di sekolah, aku akan menghindar sementara dengan tujuan agar tidak mengganggumu. Dan saat istirahat aku bertekad untuk bilang ke kamu tentang masalah yang "ikut campur" itu. Dan ternyata apa? Kamu hanya bilang "Hmm, iya. Eh, tapi ngga sepenuhnya lo kali, nis.". Gue udah minta maaf yang sebesar-besarnya, tapi kenyataannya apa? Kamu tidak mau mengaku kalau itu yang kamu maksud itu sepenuhnya adalah AKU. Dan aku sadar, aku ternyata tidak boleh dekat-dekat lagi dengan orang yang kamu suka. Oke, dan baru ku sadari, selama ini sahabat aku itu bukan kamu, melainkan orang lain yang lebih spesial ketimbang kamu. Ternyata, kamu hanya sebagai teman dekat aku saja. Walau begitu, kita jangan sampai putus pertemanan ya? Aku janji, saat masuk nanti aku akan bilang siapa kamu itu. Bye
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar